{{menu_nowledge_desc}}.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Kiprah Agroforestri 7 3 (3)

Export citation

Sebuah kisah tentang Pak Mawardi pencari lele dari desa Aloe Bateung Broek Desa Kuala Seumayam mengeluhkan sulitnya mencari lele akibat banyaknya lahan gambut yang dikeringkan dan diubah menjadi kebun disajikan sebagai pembuka KIPRAH edisi ini. Pemahaman alur jual beli kayu jati di tingkat petani masih merupakan kendala saat ini. Artikel kedua membawa kita kepemahaman untuk mencari nilai rantai perdagangan kayu jati berikut peraturan dan kebijakan yang berlaku. Sebuah OPINI mengenai �bagaimana hutan sagu berpotensi dalam REDD+ karena dapat menyerap karbon?� Selain sumber bahan makanan pokok bagi masyarakat Papua juga merupakan habitat keanekaragaman hayati yang tumbuh alami selayaknya hutan alam yang memiliki peluang sebagai penyerap karbon. Masih dengan artikel menarik untuk diulas yaitu tentang agroforest tembawang di Kalimantan Barat yang dalam pengelolaannya masih dikelola secara adat masyarakat Suku Dayak. Penulis menyajikannya dengan cukup detail yang mencakup tiga hal utama dalam aspek konservasi dan nilai-nilai sosial budaya yang luhur. Kopi luak... siapa yang tidak kenal dengan nikmatnya kopi ini. Dengan harga jual yang menggiurkan karena termahal di dunia. Meskipun biji kopi berkualitas tinggi ini diambil dari sisa kotoran luwak namun kopi ini menjadi begitu masyur dikalangan penikmat kopi. Berdasarkan penelitian terakhir hasil panen biji kopi oleh luwak yang dikandangkan tidak sebaik kualitas kopi yang dipanen oleh luwak liar. Ikuti cerita uniknya dalam liputan simposium nasional yang diselenggarakan di pulau Bali Oktober lalu. �Ini sebuah awal contoh yang baik dari suatu usaha pertanian padi di lahan pasang surut. Dengan teknologi sederhana mampu mencegah lahan dari banjir atau luapan air pasang. Hasil enam ton gabah kering panen per hektar sebuah hal yang luar biasa� sambut Akhmad Yadi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan kepada Pak Usub seorang penebang kayu yang berubah haluan menjadi petani peladang menetap yang menularkan ilmunya kepada masyarakat sekitarnya. Rubrik PROFIL TOKOH yang bisa menjadi contoh untuk kita dan sekaligus sebagai artikel terakhir KIPRAH edisi ini.

Related publications