CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Mangrove

Mangrove area in Sumbawa, West Nusa Tenggara. The existence of mangrove ecosystem increasingly considered important by Indonesian government. Together with Peat, both ecosystem claimed as ecosytem that can adsorb carbon emission more than another tropical forest area. From the data in 2019, the total of mangrove cover area in Indonesia 3,56 million hectares, consist of 2,37 million hectares in well condition and 1,19 million hectares in a damaged condition.

Mangrove di wilyah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Keberadaan ekosistem mangrove semakin dianggap penting bagi Pemerintah Indonesia. Bersama dengan ekosistem gambut, keduanya diklaim sebagai ekosistem yang mampu menyerap emisi karbon terbesar dibandingkan dengan hutan tropis lainnya. Dari data 2019, luas tutupan mangrove Indonesia 3,56 juta hektar, yang terdiri dari 2,37 juta hektar dalam kondisi baik dan 1,19 juta hektar yang rusak.

Photo by Donny Iqbal/CIFOR-ICRAF

cifor-icraf.org

forestsnews.cifor.org

If you use one of our photos, please credit it accordingly and let us know. You can reach us through our Flickr account or at: cifor-mediainfo@cgiar.org and m.edliadi@cgiar.org

Kata kunci:

Kanoppi, research, mangrove, water management, wetlands, climate change, Water Resources, mangrove swamps, Sumbawa, West Nusa Tenggara, Indonesia.

Foto lain yang mungkin diminati