CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR-ICRAF menerbitkan lebih dari 750 publikasi setiap tahunnya mengenai agroforestri, hutan dan perubahan iklim, restorasi bentang alam, pemenuhan hak-hak, kebijakan hutan dan masih banyak lagi – juga tersedia dalam berbagai bahasa..

CIFOR-ICRAF berfokus pada tantangan-tantangan dan peluang lokal dalam memberikan solusi global untuk hutan, bentang alam, masyarakat, dan Bumi kita

Kami menyediakan bukti-bukti serta solusi untuk mentransformasikan bagaimana lahan dimanfaatkan dan makanan diproduksi: melindungi dan memperbaiki ekosistem, merespons iklim global, malnutrisi, keanekaragaman hayati dan krisis disertifikasi. Ringkasnya, kami berupaya untuk mendukung kehidupan yang lebih baik.

CIFOR–ICRAF publishes over 750 publications every year on agroforestry, forests and climate change, landscape restoration, rights, forest policy and much more – in multiple languages.

CIFOR–ICRAF addresses local challenges and opportunities while providing solutions to global problems for forests, landscapes, people and the planet.

We deliver actionable evidence and solutions to transform how land is used and how food is produced: conserving and restoring ecosystems, responding to the global climate, malnutrition, biodiversity and desertification crises. In short, improving people’s lives.

Alternaria: update on species limits, evolution, multi-locus phylogeny, and classification

Ekspor kutipan

Alternaria, a genus of ascomycetes, comprises major plant pathogens, saprobes and are common allergens to humans. There are more than 360 accepted species in the genus, which are currently divided into 29 sections. This paper aims to elaborate the taxonomy of Alternaria with multilocus phylogenetic trees derived by analyses of a concatenated DNA sequence dataset consisting of ITS, LSU, TEF1-α, RPB2, GAPDH and Alt-a1 loci. Eighteen new species viz. Alternaria arctoseptata, A. arundinis, A. baoshanensis, A. breviconidiophora, A. brevirostra, A. ellipsoidialis, A. eupatoriicola, A. falcata, A. lathyri, A. macilenta, A. macroconidia, A. minimispora, A. nodulariconidiophora, A. oblongoellipsoidea, A. orobanches, A. phragmiticola, A. phytolaccae and A. salicicola are introduced and classified in sect. Alternaria, sect. Infectoriae, sect. Porri and sect. Radicina. Alternaria alternata and A. doliconidium are also described herein with new host and geographical records, in China, Italy, and Thailand. This study further explores the utility of divergent time estimates to gain additional insights into the evolutionary relationships of Alternaria in Pleosporales.

DOI:
https://doi.org/10.48130/SIF-2023-0001
Jumlah Kutipan Dimensi:

Publikasi terkait